KESIAPAN SEKOLAH INKLUSI MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
DOI:
https://doi.org/10.30999/jse.v3i1.149Kata Kunci:
Kesiapan, Sekolah Inklusi, Masyarakat Ekonomi ASEANAbstrak
Pendidikan adalah untuk semua, menghargai potensi anak, menghargai pengembangan diri anak dengan tidak mengenal kata normal maupun ABK—dengan output sekolah – mempunyai kemampuan dalam akademik dalam bidang mata pelajaran, non akademik dalam bidang ekstrakurikuler dan bidang psikologis berhubungan dengan penempatan afektif, minat dan bakat siswa—dengan mempertimbangkan life skill. Life skill dalam konteks kepemilikan specific occuvational skill sesungguhnya diperlukan oleh setiap orang. Artinya pengembangan program life skill dalam dimensi tersebut sejatinya menyatu dengan program pendidikan yang melembaga. Pada konteks ini, maka konsep pendidikan di sekolah bahwa semua peserta didik yang dinyatakan telah menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu seharusnya telah memiliki life skill, lebih jauh lagi--- berarti sekolah dengan siswa regular maupun inklusi telah siap dengan life skill dan siap menyambut MEA. Kesiapan ini didukung oleh kurikulum, fasilitas sarana-prasarana sekolah yang memadai—untuk ABk didukung oleh aksesibilitas yang memadai sesuai kebutuhan tiap sekolah. Tenaga guru professional dengan lingkungan yang kondusif, ramah, kreatif, inovatif dan produktif, positif thinking dan mempunyai body image sehingga setiap siswa mempunyai kepercayaan diri mempunyai konsep diri positif akhirnya membukakan diri terhadap pasar bebas Asia Tenggara.Referensi
Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup, Bandung: Alfabeta
Direktorat PLB, Braillo Norway.(2004).Mengelola Kelas Inklusif Dengan Pembelajaran yang Ramah, Direktorat PLB Ditjen Dikdasmen Depdiknas, Jakarta.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus. (2014). Spirit, Media Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Edisi 67 Tahun IX.
Pikiran Rakyat. MEA Dorong Dunia Usaha Berbenah, Selasa 24 November 2015
Smith,J.David. (2009). Inklusi, Sekolah Ramah untuk Semua (Inclusion, School for All Student). Bandung: NUANSA.
Tarmansyah. (2007). Inklusi Pendidikan Untuk Semua. Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan,Jakarta.
Yusuf, M., Choiri, A. S, Subagya.(2013). Pendidikan Kompensatoris Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Konsorsium sertifikasi Guru Surakarta.