PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK DENGAN DISABILITAS

Authors

  • Ranti Novianti Universitas Islam Nusantara

DOI:

https://doi.org/10.30999/jse.v2i1.1188

Keywords:

Pemberdayaan Masyarakat, Pendidikan, Disabilitas

Abstract

Anak dengan disabilitas di daerah pedesaan sebagian besar kurang mendapat pendidikan yang layak. Hal ini dikarenakan pada umumnya keluarga anak dengan disabilitas berada pada kondisi ekonomi yang terbatas, akses menuju sekolah cukup jauh ditambah dengan keterbatasan pengetahuan, pemahaman dan minimnya informasi menyebabkan terkendalanya keluarga dalam menangani anak dan membuat keluarga hanya merawat anak dengan disabilitas seadanya di rumah. Perspektif ekologis meyakini bahwa keluarga, masyarakat sekitar, pemerintah desa serta pemerintah dalam artian luas merupakan unsur-unsur yang berpengaruh besar bagi pemenuhan kebutuhan pendidikan anak dengan disabilitas. Lemahnya keberdayaan masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak dengan disabilitas menjadi fokus utama dalam kajian pembahasan ini. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlunya meningkatkan keberdayaan masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak dengan disabilitas di daerah pedesaan.

References

Adi, I. R. (2008). Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers.

Alimin, Z. (2007). Modul Hambatan Belajar dan Perkembangan 1. Bandung: Pascasarjana Prodi Pendidikan Kebutuhan Khusus UPI.

Andayani, R. H. R. (2011). Dukungan Sosial Masyarakat dalam Mempengaruhi Perkembangan Anak Disabilitas Fisik. Child Poverty and Social Protection Confer ence.

Burton, J. K., and Merrill, P. F. (1991). Needs Assessment: Goal, Needs and Priorities. In L. J. Briggs, K. L. Gustafson, & Tillman, M. H. (Eds.), Instructional design principles and applications (pp. 17-43). Englewood Cliffs, NJ: Educational Technology Publications.

Blok, W. (1950). Core Social Work: International Theory, Values and Practice. London: Jessica Kingsley Publishers.

Chamber, R. (1996). Participatory Rural Appraisal, Memahami Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta: Kanisius.

Darkenwald, G. & Merriam, S.B. (1992). Adult Education Foundation of Practice. New York: Harper and Row, Publisher.

Drost, S.J.J.I.G. (1998). Sekolah, Mengajar atau Mendidik, Yogyakarta. Kanisius.

DuBois, B. and Miley, K. (2005). Social work an empowering profession. USA. Pearson Education, Inc.

Gerungan, W. A. (1997). Psikologi Sosial. Bandung : Refika Aditama.

Hanvey, L. (2002). Children with disabilities and their families in Canada.www.nationalchildrensalliance.com/nca/pubs/2002/hanvey02

Hikmat, H. (2010). Jumlah anak cacat di Indonesia. Antara News. http://antajawabarat.com.

Huraerah, A. (2007). Pengorganisasian & Pengembangan Masyarakat, Model & Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan. Bandung: Humaniora.

Janene B. (2002). Disability in Indonesia : life is challenging for people with disabilities in Indonesia. Copyright 1996-2009 © Inside Indonesia

Moorris, W. (2006). The American Heritage Dictionary. [Online]. Tersedia di: http://www.americanheritageamish.com.html. [Diakses 12 Februari 2014].

Newman, B. M and Philip, R. (2006). Development through life. Ninth ed. USA. Thomson Wadsworth.

Santrock. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.

Soetarso. (1991). Praktek Pekerjaan Sosial dalam Pembangunan Masyarakat. Bandung: KOPMA STKS.

Suharto, E. (2010). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Downloads

Published

2021-07-24

Issue

Section

Articles