PENGUATAN NILAI-NILAI ASWAJA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI KUTO TANJUNG
DOI:
https://doi.org/10.30999/jpkm.v15i2.3591Abstrak
Maraknya paham keagamaan yang berpotensi memicu perpecahan menjadikan penguatan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) semakin krusial. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan memperkuat pemahaman dan praktik Aswaja al-Nahdiyah di Desa Kuto Tanjung, Sumatera Selatan—sebuah komunitas yang telah lama mengamalkan tradisi NU namun terbatas akses terhadap literasi keagamaan formal. Melalui metode Asset-Based Community Development (ABCD) dengan pendekatan partisipatif (ceramah, diskusi interaktif, dan refleksi bersama), kegiatan ini berhasil menginternalisasi empat pilar Aswaja—tawasuth (moderasi), tasamuh (toleransi), tawazun (keseimbangan), dan i’tidal (keadilan)—sebagai panduan kehidupan sehari-hari. Hasilnya, masyarakat tidak hanya memahami prinsip-prinsip tersebut secara teoritis tetapi juga mampu menggunakannya untuk merespons tantangan seperti paham ekstrem dan disinformasi keagamaan. Dampak jangka panjangnya, kegiatan ini memantapkan eksistensi amaliah NU sekaligus mempertegas ketahanan komunitas berbasis nilai-nilai Aswaja dalam menjaga harmoni kehidupan social Masyarakat.
Kata kunci : Penguatan Aswaja An-Nahdiyah, Moderasi Beragama, Ketahanan Komunitas, Desa Kuto Tanjung