WORK FROM CAFÉ SEBAGAI BUDAYA BARU PASCA PANDEMI COVID-19

Authors

  • Vina Alvinia Septadinusastra

Abstract

Budaya merupakan nilai-nilai yang diperoleh dengan cara belajar dari pengetahuan dan pengalaman serta dapat diwariskan secara turun temurun. Pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan bisa melalui konten-konten dimedia sosial yang menjadi tren saat ini. Sebuah budaya dapat menjadi tren karena budaya tersebut diperbincangkan, baik didunia maya maupun dunia nyata secara masif kemudian budaya tersebut menjadi populer dan diikuti oleh masyarakat. Budaya populer adalah sebuah budaya yang diproduksi dan dikosumsi secara masal dan media sosial memiliki peran yang besar dalam mempopulerkan produk- produk budaya populer. Salah satu produk budaya populer yang sedang marak dilakukan oleh masyarakat saat ini adalah work from cafe? atau secara harfiah dapat diartikan bekerja dari kafe. Work from cafe? muncul pasca pandemi Covid-19 sebagai dampak dari kebiasaan work from home yang sebelumnya dilakukan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Disatu sisi, Work from cafe? telah mengubah rutinitas bekerja masyarakat yang monoton menjadi lebih bergairah dan menyenangkan, disisi lain kafe sebagai pendukung utama dalam kegiatan work from cafe? perlu melakukan berbagai perubahan melalui komodifikasi untuk memfasilitasi kebutuhan pengunjungnya.

References

Astuti, Ratna Puji. 2022. Antusiasme Work From Cafe Ditengah Geliat Perkembangan Coffee Shop. Melalui https://www.kompasiana. com/ratnapujiaa/antusiasme- work-from-cafe-di-tengah-geliat- perkembangan-coffee-shop.

Bell, D.2001. An introduction to cybercultures. New york: Routledge. Hull, James. 1998. Media Komunikasi Kebudayaan Suatu Pendekatan Global. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Ibrahim, Idi Subandy. 2007. Budaya Populer Sebagai Komunikasi: Dinamika Popscape dan Mediascape di Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Penerbit Jalasutra.

Ibrahim, Idi Subandy dan Akhmad, Bachruddin Ali. 2014. Komunikasi dan Komodifikasi: Mengkaji Media dan Budaya dalam Dinamika Globalisasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Pranishita, Ayu Khania. 2020. Kebutuhan pada pekerja urban akan ruang kerja (working space). Melalui https://www.antaranews.com/ berita/1856828/sosiolog-fenomena- coffee-shop-bisa-munculkan- budaya-baru

Setiawan, Rudi. 2013. Kekuatan New Media Dalam Membentuk Budaya Populer Di Indonesia (Studi Tentang Menjadi Artis Dadakan Dalam Mengunggah Video Musik Di Youtube). E-Journal Ilmu Komunikasi: Vol. 1 No.2. Melalui https://ejournal.ilkom.fisip- unmul.ac.id/

Sutin, Narto dan Rahmada Irawan Rizky. 2023. Tiktok Menjadi Trend 2022 di platform sosial media. Journal of Social and Political Science: Vol. 3 No.1 melalui https://jfisip.unss. ac.id/

Strinati, Dominic. 2004. An Introduction to Theories of Popular Culture: Second Edition. London: Routledge.

Storey, John. 2007. Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop: Pengantar Komprehensif Teori dan Metode. Terjemahan Layli Rahmawati. Yogyakarta: Jalasutra.

Swinburne University of Technology. 2023. Trend Laptop Worker. Melalui https://phys.org/news/2023-02- youre-trend-laptop-workers-cafs. html

Vidyarini, Titi Nur. 2008. Budaya Populer dalam Kemasan Program Televisi. Jurnal Ilmiah SCRIPTURA: Vol. 2 No.1. Melalui https://puslit.petra. ac.id/journals/communication/

Widiyaningsih, Dewy Sri. 2022. Makna Kafe bagi remaja milenial sebagai bentuk citra diri di media sosial. Jurnal Publiciana: Vol. 15 No. 1. Melalui https://doi.org/10.36563/p.

Published

2022-09-01

Issue

Section

Article