PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAGI GURU SLB KOTA BANDUNG DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN VOKASIONAL ANAK TUNAGRAHITA
DOI:
https://doi.org/10.30999/jse.v5i2.885Keywords:
Pengembangan Pelatihan, Vokasional, Anak TunagrahitaAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan kemampuan dalam pembelajaran vokasional bagi anak tunagrahita belum optimal dan kurang efektifnya penyelenggaraan kelompok pelatihan vokasional yang diselenggarakan oleh beberapa yayasan penyelenggara pendidikan tunagrahita di kota Bandung. Berdasarkan pada keadaan tersebut penelitian ini bertujuan untuk: 1) memperoleh gambaran tentang kondisi obyektif pembelajaran vokasional bagi anak tunagrahita 2) . Konsep dan teori yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan penelitian ini, meliputi: hakekat pembelajaran vokasional yang ada di SLB, hakekat vokasional, dan pendidikan vokasional tunagrahita ringan. Kenyataan dilapangan bahwa tidak semua anaktunagrahitadapat mengenyam pendidikan formal melalui Sekolah Luar Biasa karena berbagai kendala seperti jarak sekolah yang jauh dari tempat tinggal, keterbatasan biaya, kasadaran orang tua anak tunagrahita yang masih rendah, kepedulian masyarakat terhadap penyandang tunagrahita yang masih sangat rendah pula dan juga bagi mereka yang bersekolah merasakan ketidakseimbangan antara program kurikulum dengan kebutuhan belajar penyandang tunagrahita yang disertai keterbatasan-keterbatasan mereka maka hasil pendidikan formal dirasakan belum cukup bagi mereka untuk bekal meraih kemandiriannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan metode penelitian dan pengembangan, yang berlokasi di gugus 18 di kota Bandung. Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, semiloka dan diskusi dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: keberadaan pembelajaran vokasional belum optimal, artinya dalam prencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut belum sesuai dengan kebutuhan anak tunagrahita.Oleh karena itu diperlukan pelayanan pendidikan yang lebih fleksibel, berdiversifikasi, dan lebih berorientasi pada pendidikan kecakapan hidup termasuk keterampilan vokasional yang dapat diakses sepanjang hidupnya.Kesimpulan dari penelitian bahwapembelajaran vokasional bagi anak tunagrahita ringan dapat dikatakan efektif dalam meningkatkan kemampuan kerja, seperti pengetahuan, keterampilan, Rekomendasi hasil penelitian ini adalah pengembangan vokasional bagi anak tunagrahita dan dapat mengantarkan anak tunagrahita memperoleh pekerjaan sebagi bekal hidupnya.References
Amin, Mohammad. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud
Astati dan Mulyati, Lis.(2010). Pendidikan Anak Tunagrahita. Bandung: CV. Catur Karya Mandiri.
Depdikbud. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.
Depsos. (1994). Upaya Peningkatan Kesejahteraan PenyandangCacat. Jakarta.
Djamarah. (1999). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nani M, Euis. (2011). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Pengantar). Bandung: CV. Amanah Offset.
Nazir, M. (1998). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta
Prastowo, A. (2011). Metode Pendidikan Kualitatif Dalam Presektif Rencana Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Soendari. Tjutju dan Nani M. Euis. (2011) Asesmen Dalam Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung. CV.Catur Karya Mandiri
Somantri, T. Sujtihati (2010). Pembelajaran Individual Dalam Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: CV. Catur Karya Mandiri.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
.....................(2016) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, CV.
Syaodih, N. (2001). Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Cemerlang