MODEL PEMBELAJARAN BINA PERSEPSI BUNYI, KOMUNIKASI, DAN IRAMA BAGI ANAK TUNARUNGU PADA USIA DINI DI SEKOLAH PRIMA BHAKTI MULYA
DOI:
https://doi.org/10.30999/jse.v4i1.400Keywords:
Tunarungu, PKPBIAbstract
Anak Tunarungu adalah seorang anak yang mengalami masalah dalam mendengar, masalah dalam mendengarnya ini terbagi menjadi dua, yaitu tunarungu yang dialami sejak kelahiran, dan ada yang dialami setelah usia dewasa. Meskipun dalam lingkungan auditer terbaik, jumlah bunyi ujaran yang dapat dikenali oleh tunarungu berat secara cukup baik untuk memungkinkannya memperoleh gambaran yang lengkap tentang struktur sintaksis dan fonologi bahasa itu terbatas. Pada penelitian ini masalah yang diangkat adalah anakk tunarungu yang mengalami ketunarunguan sejak lahir dan mengakibatkan pada kemampuan berbahasa pada anak tunarungu, dari masalah yang terjadi pada anak tunarungu inilah maka dibutuhkan latihan yang diberikan pada anak tunarungu untuk meningkatkan kemampuan berbahasa tersebut, latihan ini disebut PKPBI atau pengembangan komunikasi, persepsi bunyi dan irama, dengan alasan walaupun anak tunarungu sudah mengalami mengalami kehilangan pendengaran total sekalipun, diharapkan anak tunarungu tetap dapat merasakan sisa pendengarannya, dan walaupun itu tidak bisa, anak tunarungu diharapkan masoh dapat merasakan getaran dari sumber bunyi yang seharusnya masih dapat didengar oleh anak tunarungu itu sendiri. Maka dapat diambil kesimpulan tujuan dari penelitian ini adalah menemukan program yang tepat untuk pengembangan komunikasi bina persepsi bunyi dan irama. Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan melalui tiga tahap penelitian, yaitu: 1) tahap studi pendahuluan, dimana peneliti akan mengumpulkan informasi awal mengenai kondisi obyektif di lapangan (secara empiris) dan mengkajinya dengan melakukan studi literatur (secara teoritis); 2) tahap perencanaan model; 3) tahap penerapan model.References
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (1997). Media Pengajaran, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Bunawan, L. (2000). Penguasaan Bahasa Anak Tunarungu : Jakarta : Yayasan Santi Rama
Depdiknas (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka
Faisal (1982) Metodologi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional
Hallahan P, Kauffman James M (2008), Exeptional children ten edition, U.S.A.
Harjanto (1997 : 245) tersedia dalam : file:///H:/pengertian-media-pembelajaran.htm
Hayati, Ani (2004). Skripsi (Struktur Kalimat Bahasa Tulis Anak Tunarungu) PLB FIP UPI (Tidak diterbitkan); Bandung.
Kridalaksana, Harmurti (1996). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta; PT Gramedia Pusataka utama.
Leigh Greg (1976) Laporan LokaKarya FNKTRI, 1995
Lubis A Hamid Hasan (1996). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama.
Meadow, Heider (1980). Deafness and child development, Los Angles : University of Californis Press
Mulyono Abdurahman (2003). Pendidikan bagi anak berkesulitan Belajar. Jakarta:Rineka Cipta.
Mulyana D (2007). Ilmu Komunikasi, Bandung : Rosda
Mustika Argiasri (2009) Peningkatan Keterampilan Keterampilan Menulis Pada Anak Tunarungu. Skripsi sarjana pada FIP UPI: (tidak diterbitkan); Bandung
Myklebust (1963) tersedia dalam http://speechclinic.wordpress.com/2010/04/24/perkembangan-bahasa-ekspresif-dan-reseptif-menurut-myklebust/
Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) file:///H:/pengertian-media-pembelajaran.htm
Samsuri, (1988). Morfologi dan Pembentukan Kata, Jakarta; Dep Dik Bud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Somad, Permanarian dkk. (1995). Orthopedagogik Tunarungu : Jakarta : Ditjen Dikti
Soemarmo Markam, 1989, Pendidikan Bagi Anak Berkesulian Belajar, Depdikbud Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sunanto, Juang dkk. (2005) . Pnegantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal.CRICED University of Tsukuba
Tarigan H. G (1994) dan Tarigan, Djago (1988). Pengajaran analisis kesalahan berbahasa, Angkasa
Tarigan, H. G (1994) Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung, Angkasa