PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA KECANTIKAN LAYANAN SPA PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU DALAM UPAYA MEMBEKALI KECAKAPAN HIDUP

Authors

  • Nurbani Nurbani Universitas Islam Nusantara

DOI:

https://doi.org/10.30999/jse.v3i2.144

Keywords:

Kecantikan, Layanan SPA, Tunarungu, Kecakapan Hidup

Abstract

Kecakapan hidup dalam penelitian ini ditujukan untuk  dapat membantu mengembangkan kemampuan kaum perempuan yaitu peserta didik Tunarungu remaja puteri di SLBN-A Citeureup Cimahi RC PK/PLK Jawa Barat, sehingga memiliki kecakapan untuk hidup mandiri dan produktif. Pembelajaran yang berorientasi pada kecakapan hidup adalah pembelajaran yang memberikan modal dan bekal dasar yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tentang nilai-nilai kehidupan yang dibutuhkan dan berguna bagi perkembangan kehidupan peserta didik maupun bagi guru itu sendiri. Kehidupan yang dibutuhkan dan berguna bagi perkembangan kehidupan masyarakat dapat membantu dan memperoleh pendapatan. Keberdayaan perempuan akan terlepas dari belenggu keterbelakangan atau ketertinggalan. Penelitian ini dirancang dengan pendekatan Reseach and Development (penelitian dan pengembangan). Studi ini secara konseptual berbingkai penelitian dan pengembangan, namun demikian secara operasional dilakukan modifikasi dan improvisasi, terutama dalam langkah-langkahnya, yaitu: (1) pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) membuat rancangan model awal, (3) uji coba pendahuluan, (4) revisi terhadap rancangan awal, (5) uji coba produk utama, (6) revisi terhadap produk utama, (7) uji coba operasional, (8) revisi produk operasional, (9) desiminasi dan retribusi. Temuan penelitian sebagai berikut: (1) Belum ada Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) yang memberikan acuan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk KTSP dalam pembuatan Rancangan Program Pembelajaran Keterampilan Tata Tecantikan layanan SPA; (2) Terbatasnya dana, bahan dan peralatan dalam praktek pembelajaran keterampilan tata kecantikan layanan SPA pada peserta didik tunarungu remaja puteri; (3) Belum ada instruktur/pelatih lembaga kursus dan pelatihan keterampilan yang memiliki kualifikasi dalam bidang tata kecantikan layanan SPA; (4) Hasil program pembelajaran keterampilan tata kecantikan layanan SPA pada peserta didik tunarungu remaja puteri mengalami perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotornya walau sebatas keberhasilan dasar yang berfungsi sebagai pembekalan kecakapan hidup saja; (5) Dampak terhadap kemandirian ekonomi belum tercapai mengingat peserta didik tunarungu remaja puteri masih berusia setingkat SMPLB dan SMALB, dan hanya berfungsi untuk membekali keterampilan dan menstimulasi  kearah persiapan bekerja dan berusaha dalam bentuk hasil produk keterampilan yang tersedia, ataupun berbentuk jasa yang bisa di jual.

References

Anwar. (2001). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills), Memuliakan, Memartabatkan Kehidupan Manusia. Jakarta: Ditjen PLSP.

Anwar. (2006). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education). Bandung: Alfabeta.

Faure, F. (1981). Belajar Untuk Hidup: Dunia Pendidikan Hari ini dan Esok. Jakarta: Bharata Karya Aksara.

Hallahan, P dan Kauffman, J. (1991). Exeptional Children (Introduction to Special Education). United Stated of America: Prentice Hall International, Inc.

Jumarani, L. (2009). The Essence of Indonesian Spa: SPA Indonesia Gaya Jawa dan Bali. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Moores, D.F. (2001). Educating The Deaf. Psykology, Principles, and Practices. (Fifth ed). New York : Houghton.

Nilawati, S. E. (2010). Beautypreneurship: Cantiknya Bisnis Kecantikan. Yogyakarta: Andi.

Primadiati, R. (2002). Aromaterapi Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Puspita, D. L. (2011). Laba Nan Cantik Dari Bisnis SPA. Yogyakarta: Kiki Publishing.

Somad, P. & Hernawati, T. (1998). Ortopedagogik Anak Tunarungu. Jakarta : Depdikbud.

Downloads

Published

2018-03-02

Issue

Section

Articles