Peran Mahasiswa KKN dalam Meningkatkan Efektivitas Pengajuan Kredit UMKM Melalui Edukasi dan Pendampingan di Lingkungan Babakan
DOI:
https://doi.org/10.30999/jpkm.v15i2.3834Abstract
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, menyumbang hampir 99% dari total usaha di negara ini. Namun, pelaku UMKM menghadapi kesulitan dalam mengakses pembiayaan, terutama Kredit Usaha Rakyat (KUR), disebabkan oleh ketidakpahaman terhadap prosedur pengajuan dan kekhawatiran mengenai bunga yang tinggi. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025 di Lingkungan Babakan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, bertujuan untuk mengatasi tantangan ini dengan memberikan edukasi dan pendampingan langsung kepada pelaku UMKM. Program ini mencakup empat tahap: pendataan dan sosialisasi, edukasi tentang produk KUR, pendamping
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, menyumbang hampir 99% dari total usaha di negara ini. Namun, pelaku UMKM menghadapi kesulitan dalam mengakses pembiayaan, terutama Kredit Usaha Rakyat (KUR), disebabkan oleh ketidakpahaman terhadap prosedur pengajuan dan kekhawatiran mengenai bunga yang tinggi. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025 di Lingkungan Babakan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, bertujuan untuk mengatasi tantangan ini dengan memberikan edukasi dan pendampingan langsung kepada pelaku UMKM. Program ini mencakup empat tahap: pendataan dan sosialisasi, edukasi tentang produk KUR, pendampingan dalam pengisian formulir dan persiapan dokumen, serta evaluasi pemahaman masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 85% peserta merasa lebih percaya diri setelah mengikuti edukasi, yang meningkatkan pemahaman mereka tentang prosedur pengajuan KUR. Pendampingan langsung membantu mereka dalam menyusun dokumen dengan benar, mengurangi kebingungan, dan meningkatkan literasi keuangan. Meskipun demikian, ketakutan terhadap bunga tinggi dan proses verifikasi yang kompleks masih menjadi hambatan. Secara keseluruhan, program ini efektif dalam memberdayakan pelaku UMKM untuk mengakses pembiayaan yang mendukung pengembangan usaha
an dalam pengisian formulir dan persiapan dokumen, serta evaluasi pemahaman masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 85% peserta merasa lebih percaya diri setelah mengikuti edukasi, yang meningkatkan pemahaman mereka tentang prosedur pengajuan KUR. Pendampingan langsung membantu mereka dalam menyusun dokumen dengan benar, mengurangi kebingungan, dan meningkatkan literasi keuangan. Meskipun demikian, ketakutan terhadap bunga tinggi dan proses verifikasi yang kompleks masih menjadi hambatan. Secara keseluruhan, program ini efektif dalam memberdayakan pelaku UMKM untuk mengakses pembiayaan yang mendukung pengembangan usaha









